Bjorka Bocorkan Data Pribadi Pejabat, Publik Jadi Paham Kelakuan Mereka


Jakarta, FNN - Belakangan ini sedang ramai dibicarakan bocornya data pemerintah provinsi yang dilakukan oleh peretas atau hacker yang menamakan dirinya sebagai Bjorka. Kebocoran data pemerintah yang dilakukan oleh Bjorka ini awalnya dimulai dari dibocorkan data SIM Card dan sekarang merembet hingga ke data vaksinasi yang menyangkut beberapa pejabat.

Akun sosial media Twitter belakangan ini digemparkan Berhubungan dengan kemunculan hacker Bjorka. Dari awal kemunculannya yang membeberkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Hingga sempat mengancam Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan menyebarkan data pribadi beberapa pejabat, misalnya Kemenkominfo Johnny G Plate, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia Mahfud MD, Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan yang terbaru Mendagri M Tito Karnavian, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan serta Ketua DPR Puan Maharani.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, disebut-sebut oleh Bjorka, bahwa baru mendapatkan vaksin dosis dua dan belum melakukan vaksinasi booster.

Bjorka sebelumnya mengunggah data pribadi yang diduga punya Luhut, seperti nomor telepon, Nomor Induk Kependudukan (NIK), agama, tanggal lahir, alamat, status penduduk, nama istri hingga nama ibu. Di dalamnya juga terdapat status vaksinasi COVID-19 punya Luhut Binsar Pandjaitan, Puan Maharani serta Erick Tohir yang hanya baru divaksinasi dua kali saja

Menanggapi hal ini, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia (Menkopolhukam) Mahfud MD angkat bicara di akun Twitter pribadinya.

"Bnyk yg japri sy bhw data pribadi sy dibocorkan oleh bjorka hacker. Sy tak ambil pusing dan tak ingin tahu. Sebab data pribadi sy bkn rahasia. bs diambil dan dilihat di Wikipedia (Google), di sampul belakang buku2 saya, di LHKPN KPK. Data pribadi sy terbuka, tak perlu dibocorkan," tulisnya pada akun Twitter @mohmahfudmd pada 13 September 2022.

Dari pernyataan Mahfud tersebut, mendapat tanggapan dari Ismail Fahmi selaku Founder of Drone Emprit and Perantara Kernels Indonesia yang tidak setuju dengan membalas cuitan punya Mahfud tersebut.

"Maaf pak. Masalahnya bukan di bapak @mohmahfudmd apakah peduli atau tidak mengurangi. Tetapi pernyataan ini seperti menantang hacker untuk bertindak Berlebihan jauh dan lebih parah. Bjorka ini emosinya tersulut krn dianggap hoak, jdnya malah terus Terus-menerus bikin sensasi. Yg rugi publik," tulis Fahmi dalam akun Twitter pribadinya @ismailfahmi pada 13 September 2022.

Meskipun begitu, netizen sudah terlampau geram melihat bocornya data Luhut yang belum vaksin booster. Hal ini lantaran dikarenakan Luhut yang sebelumnya gencar dalam menyuarakan kepada masyarakat harus vaksin booster.

Berbagai tanggapan netizen lontarkan dalam cuitan, beberapa diantaranya seperti "Eh eh kamu ketahuan, tak vaksin booster, sangat mengecewakan" tulis akun Twitter @StSyaf*****

"Dan kode vaaksinnya sama, pdhl beda tgl vaksin .. bisa gitu ya?" tulis akun Twitter @Yuniar****

"Rakyat di ancamnya dgn berbagaimacam cara & aturan supaya ikut,dia Belajar sendiri malah inkar,bisa jd banyak yg begini,bagaiaman kalau Tuhan menampakkan segala aib kalian ya..?" tulis akun Twitter @herri*****

Tak hanya netizen, mantan anggota Ombudsman RI, Alvin Lie, menyoroti sejumlah data para petinggi yang disebarluaskan oleh Bjorka.

“Jika data pribadi yg diungkap Bjorka benar, bbrp pejabat tinggi negara ternyata belum vaksinasi Booster, Bgmn mereka bisa bepergian naik pesawat? SE 23/2002 Satgas Penanganan COVID-19 Penjelasan terperinci syaratkan vaksinasi booster bagi Pelaku Perjalanan Dalam Negeri @KemenkesRI @jokowi” tulisnya dikutip FNN dari cuitan akun @alvinlie21 yang diunggah pada Senin (12/9/2022).

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate berkata bahwa data yang diretas oleh hacker Bjorka ini adalah data-data yang hanya bersifat umum dan tidak mengurangi spesifik. Bahkan data-data yang diretas bukanlah data-data yang terbaru.

"Setelah ditelaah sementara, data-data yang (diretas) umum, data-data umum, bukan data-data spesifik, bukan data-data yang ter-update," jelas Johnny Plate usai meeting bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (12/9/2022).

Johnny juga menambahkan bahwa pemerintah provinsi akan membuat tim tanggap darurat yang berisi Badan Siber Sandi Kepala Negara (BSSN), Kominfo, Polri, dan Badan Intelijen Negara (BIN) yang akan berkoordinasi dalam menyelidiki peretasan yang dikerjakan hacker belakangan ini.

"Perlu ada emergency response team terkait bagi menjaga data tata kelola data yang baik di Indonesia dan bagi menjaga kepercayaan publik," tambahnya.

Mengamati kondisi ini, Refly Harun seorang ahli Pengampunan hukuman dari presiden tata negara dan pengamat politik Indonesia, menyampaikan keresahannya terhadap pemerintah provinsi, melalui kanal YouTube miliknya yang berjudul "Siapa Bjorka yang Bikin Malu (Pemimpin) Kita!"

"Kalau pemerintahan kita baik, maka pertanyaannya adalah kalau ada kebocoran sepertinya yang dilakukan Bjorka ini siapa sesungguhnya yang harus bertanggung jawab? Apakah Menkominfo atau menteri-menteri yang lain ataukah setingkat Sekjen atau Dirjen jadi eselon satu," ucapnya.

"Nah, ini sendiri di Indonesia gak jelas. Kalau goverment ini saja tidak mengurangi jelas, siapa yang harus bertanggung jawab? Maka susah kita bicara mengenai manajemen pemberantasannya," tambahnya. (Fik)

54

Terima Kasih telah berkunjung artikel kami yang berjudul Bjorka Bocorkan Data Pribadi Pejabat, Publik Jadi Paham Kelakuan Mereka. Silahkan kirim artikel ini kepada rekan anda.


Sincery Semua Informasi Ada di Sini
SRC: http://fnn.co.id/post/bjorka-bocorkan-data-pribadi-pejabat-publik-jadi-paham-kelakuan-mereka

Post a Comment

0 Comments